Jalan-jalan ke Istanbul dengan MV Grand Celebration

23.05.00 Unknown 0 Comments

Matahari terbit menyambut kedatangan MV Grand Celebration di Istanbul pagi itu. Sekitar pukul tujuh pagi kapal kami mulai memasuki pelabuhan yang terlihat sibuk dengan lalu lalang perahu kecil berjenis yatch. Mesjid Sultan Ahmed and Aya Sofia mulai terlihat dari kejauhan, bangunan lain disekitarnya yang tak kalah indah juga mulai terlihat.

Istanbul-traveling


Kapal sedikit oleng ke kanan ketika bermanuver menuju ke tempat parkirnya. Pelabuhan kapal pesiar Galata Port yang dulunya bernama Karaköy Yolcu Salonu di Istanbul ini sangatlah besar, saat itu ada empat kapal pesiar yang berkapasitas masing-masing tiga ribu penumpang sudah bersandar disana, saya dapat membayangkan betapa ramainya di pusat kota Istanbul nanti siang dengan kedatangan ribuan pelancong.




MV Grand Celebration-pun bersandar dan pihak autoritas pelabuhan mengijinkan semua penumpang dan crew untuk pergi offshore, saya bergegas menyelesaikan pekerjaan hari ini untuk mengambil foto tamu-tamu di gangway. Berhubung MV Grand Celebration hanya berkapasitas tujuh ratusan orang, tugas ini selesai cuma dalam waktu 1 jam saja. hehe tapi punggung lumayan letih sih akibat ambil posisi motret.

Dengan ditemani seorang teman, saya berencana untuk mengunjungi Mesjid Sultan Ahmed yang juga dikenal dengan sebutan The Blue Mosque atau Mesjid biru.
Melewati pertokoan di sepanjang jalan menuju ke pusat kota, kami melihat deretan kios-kios kecil seperti di Indonesia. Snack-snack yang ditawarkan pun mirip dengan yang dijual di Indonesia. Karena merupakan kawasan wisata, toko-toko souvernir banyak berserakan ditempat ini. Yang ditawarkan sih kebanyakan T-shirt bergambar pemandangan dan nama Turkey.
Yang membuat berbeda dengan di Indonesia cuma diatas toko-toko kecil-nya terdapat apartemen-apartemen kecil. Kami juga melihat deretan restaurant yang belum ada pengunjungnya, aroma sedap bisa kami hirup saat itu, seperti aroma ikan bakar padahal saya tidak melihat ada yang membakar Ikan.





Untuk mencapai pusat kota, saya dan teman saya harus melewati jembatan Galata yang lumayan panjang. Trem terlihat sesekali melintas diatasnya. Transportasi di Istanbul memang bergantung dengan Trem ini, sehingga disepanjang jalan terlihat banyak sekali kabel-kabel berseliweran.
          Penduduk lokal juga banyak terlihat asik dengan kegiatan memancingnya. Jembatan yang saya lewati ini ternyata ada 2 tingkat. Yang bagian bawah khusus di tempati oleh deretan restaurant dan sedikit souvenir shop.
Istanbul

Istanbul


Kami memutuskan hanya berjalan kaki kali ini, karena takut tersesat bila harus menumpang dengan trem. Padahal kata teman-teman yang sudah pernah ke sana, rute nya itu sangat simple dan biayanya murah. Tapi kami tetap memutuskan berjalan kaki saja dengan alasan mau mengambil foto padahal takut tersesat haha.
Selama perjalanan ke mesjid Sultan Ahmed, kami melewati beberapa jembatan layang dan juga pertokoan kecil. Penjual manisan pun berserakan disepanjang jalan itu. Tetapi karena ingin langsung ke tempat tujuan, kami tidak singgah lagi, padahal ingin sekali mencicipin manisan Turkish Delight yang dijajakan beraneka ragam itu.
Jalanan semakin menanjak ketika mendekati Mesjid Sultan Ahmed. Perlahan terlihat ujung bangunan yang terkenal ini. Saking senangnya, kami sedikit berlari ketika sudah mencapai di lapangan luasnya.
Dari sini terlihat Mesjid Sultan Ahmed begitu megah dengan kubah-kubahnya dan menara yang menjuang tinggi, dibelakang kami terlihat juga masjid Aya Sophia yang terlihat tak kalah menawan dengan warna Pink. Ditambah oleh panorama Pancoran ditengahnya membuat setting di tempat ini begitu mempesona.

Istanbul







Suasana hari itu belum begitu ramai, hanya beberapa group tourist yang di antar oleh guide mereka.

Dalam tulisan berikutnya, saya akan ceritakan tentang suasana di dalam Mesjid nya.

Terima kasih sudah membaca ya, jangan lupa tinggalkan komentar anda.